DAK Bidang Pendidikan 2007


DAK Bidang Pendidikan 2007
Simalungun Gagal Penuhi Target
Salah satu target yang akan dicapai dalam program pengadaan Dana Alokasi Kusus (DAK) bidang pendidikan tahun anggaran 2007 yakni, tersedianya ruang kelas yang secara fisik dalam kondisi layak sebagai tempat terselenggaranya proses belajar-mengajar. Kemudian tersedianya rumah dinas penjaga, guru dan kepala sekolah serta tersedianya sarana sanitasi dan sumber air bersih serta kamar mandi dan WC. Ketersediaan sarana meubelair untuk ruang kelas dan ruang perpustakaan dan sarana pendidikan penunjang peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar, juga masuk dalam program ini.
Sayangnya, target itu meleset sama sekali. Keterlambatan ini membuat Luher Tarigan, Ketua Fraksi Nasional, Burhanuddin Sinaga Ketua Fraksi Kerakyatan didampaing anggota DPRD Simalungun lainnya, Bajar Daulai dari Partai PNBK Indonesia, Ilham Nasution dari Partai PAN serta Tirto Naibaho dari Partai Demokrat, tergelitik melakukan peninjauan langsung untuk mengetahui seperti apa pelaksanaan program ini di lapangan.
Hasilnya, berdasarkan temuan lapangan, mereka menyimpulkan hasil proses rehabilitasi gedung sekolah dan ruang kelas sangat tidak sesuai dengan target sebagaimana yang ditetapkan dalam petunjuk teknis (Juknis) dan peraturan DAK 2007. “ Sangat disayangkan proses realisasi DAK 2007 tidak berjalan sesuai dengan target,” ujar Bajar Daulai.
Lebih lanjut Bajar menerangkan, apa yang terjadi pada kondisi fisik bangunan gedung sekolah dan ruang kelas dari sekolah penerima DAK, sangat memprihatinkan. Dapat ditebak, peroses belajar-mengajar di sekolah bersangkutan tidak berjalan dengan semestinya. "Rehabilitasi fisik gedung sekolah tidak berlanjut, padahal kegiatan ini semestinya telah selesai dan rampung bulan Januari 2008 lalu. Pemerintah mesti bertanggungjawab atas tidak tercapainya target realisasi DAK2007," tegas Bajar.
Hal senada juga disampaikan Tirto Naibaho, anggota DPRD Simalungun dari Partai Demokrat . Menurutnya, prinsip-prinsip dalam pelaksaanaan DAK bidang pendidikan tahun anggaran 2007 meliputi, pelaksanaan secara swakelola, penerapan asas transfaransi dan akuntabilitas, pengutamaan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kegiatan pembangunan/reahabilitasi, optimalisasi kualitas pekerjaan dan barang yang dihasilkan, harus tetap dikontrol dan diawasi oleh pemerintah. Sayangnya, hal itu tak dilakukan sama sekali.
“Pemerintah lalai menunaikan kewajibannya. Ada kesan kesengajaan untuk memperlambat penyelesaian realisasi DAK 2007. Hal ini sungguh disayangkan karena telah menyimpang dari target DAK 2007. Pemerintah semestinya sadar akan dampak terhentinya proses realisasi DAK 2007 terhadap proses belajar-mengajar dan pencapaian target kualitas pendidikan di Kabupaten Simalungun. Padahal, program DAK 2008 mulai berjalan kalau persoalan DAK 2007 dapat diatasi. Bagaimana pula dengan DAK 2008 nantinya," katanya.
Laporkan Dugaan Penyimpangan
Mekanisme penyaluran DAK bidang pendidikan dilakukan dengan cara pemindah bukuan dari rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah. Penyaluran dilakuan secara penuh, tanpa potongan pajak, baik dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah ataupun dari Kas Umum Daerah ke rekening sekola. Kewajiban pajak atas pengunaan DAK diselesaikan oleh sekolah penerima DAK sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Namun hal ini diduga tidak berjalan semestinya. Akibatnya beragam dugaan penyimpangan DAK 2007 ini kembali merebak.
“Kita menduga telah terjadi penyimpangan pengunaan anggaran DAK 2007 oleh pemerintah Kabupaten Simalungun. Berdasarkan data dan bukti-bukti yang kita miliki, ditemukan adanya penyimpangan sebesar Rp1,81 miliar,“ ungkap SM Simarmata, Ketua Komisi III Bidang Anggran DPRD Simalungun di Sekretaiat DPRD Simalungun, pekan lalu.
Simarmata menambahkan, dana sebesar Rp1,81 miliar itu diduga tidak dapat dipertanggungjawabkan penggunaanya. "Kita perlu kejelasan hukum atas penggunaan dana tersebut . Untuk pembuktiannya, kita telah melaporkan temuan tersebut langsung ke KPK di Jakarta. Kita akan menunggu hasilnya," ," ungkapnya. ded

Tidak ada komentar:

Gallery

Gallery