Kunjungan Presiden SBY ke Simalungun











Kunjungan Presiden SBY ke Simalungun
Kecewa Tak Bisa Mendekat
Pekan lalu, daerah Sumatera Utara, khususnya Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun mendapat kunjungan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Puluhan ribu masyarakat antusias ingin melihat dengan mata kepala sendiri wajah sang pemimpin bangsa di Pemerintahan Indonesia itu. Sesuai agenda, Presiden datang dari Kota Medan, melintasi Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Permatangsiantar dan Kabupaten Simalungun.
Setiba di Siantar, Presiden sempat singgah sejenak di Mapolres Simalungun sebelum meluncur ke kota turis Parapat. Di sepanjang jalan, ratusan siswa-siswi dari tingkat Sekolah Dasar terlihat melambai-lambaikan bendera merah putih di sepanjang pinggira jalan yang dilalu sang Presiden, sebagai apresiasi kegembiraan menyambut kehadiran orang nomor satu tersebut. Presiden terlihat memakai transportasi darat dengan menumpang mobil dinas berplat RI 1.
Satu sisi, warga Sumatera Utara sangat bangga dengan kehadiran Presiden. Namun, karena ketatnya pengawalan dari aparat kepolisian dan TNI, banyak masyarakat yang sengaja datang ke Kota Parapat dan ke Kecamatan Panombean Panei, diselimuti rasa kecewa. Kondisi ini juga dirasakan oleh warga setempat. Tak jarang warga melontarkan kata-kata yang mengandung kekecewaan.
“Tolonglah kami Pak agar bisa melihat wajah Presiden. Dia juga presiden kami, bukan hanya presiden pemerintah,” ucap warga ketika meminta ijin dari petugas keamanan untuk masuk ke lokasi open stage (panggung terbuka) tempat Presiden menyampaikan kata sambutan saat menutup acara pesta Danau Toba di Parapat.
Tak hanya sebatas itu, masyarakat juga tidak diperkenankan melihat sang Presiden yang duduk berdampingan dengan ibu Presiden Ani Yudhoyono beserta Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin serta Bupati Simalungun Zulkarnain Damanik dari kejauhan, tepatnya dari pagar pembatas sekeliling lokasi open stage.
Ternyata, pengalaman ini juga bukan hanya dirasakan oleh masyarakat. Ketika Kepala RSU Parapat, Harlen Saragih selaku kordinator kesehatan dalam acara tersebut hendak masuk ke lokasi, pria mendapat perlakukan yang sama. Dia tidak diperkenankan oleh petugas kepolisian dan aparat TNI mendekat. Demikian juga dengan salah seorang panitia pelaksana yang disebut-sebut bernama Heri dan menjabat sebagai sekretaris panitia. Bahkan, dirinya sempat diseret petugas sembari meminta kartu identitasnya. Saat itu sempat terjadi perdebatan dan panitia ini akhirnya mengalah dan langsung meninggalkan lokasi.
Meski suasana saat itu diwarnai dengan guyuran hujan deras, namun warga masih saja bertahan dengan harapan bisa melihat wajah presiden dari dekat secara langsung. Sekira pukul 20.00 WIB, Presiden tiba di Kota Parapat, namun harapan untuk melihat secara dekat tak jua kesampaian.
Bahkan menjelang menit-menit terakhir, begitu SBY memasuki mobil dinasnya meninggalkan lokasi menuju tempat penginapan di Hotel Niagara, masyarakat tak juga sempat melihat wajah sang presiden karena mobilnya melaju cukup cepat sembari dikawal ketat oleh petugas. Setelah Presiden meninggalkan lokasi, malam itu masyarakat akhirnya bersorak-sorai menghilangkan rasa kesal. Untungnya kekesalan mereka bisa hilang setelah dihibur artis-artis ternama ibukota seperti Joy Tobing dan Vico Pangaribuan. Suasana kegembiraan akhirnya menghiasi malam penutupan pesta Danau Toba itu sampai acara selesai sekira pukul 23.00 WIB.
Sementara, sehari sebelum acara penyambutan presiden berlangsung, para penari tarian daerah sempat melakukan latihan dipandu oleh Kepala Dinas Pariwisata Simalungun, Boundeth Damanik. Selain itu, tampak pula para personil kepolisian dan TNI berjaga-jaga menyisir lokasi agar bersih dari kemungkinan buruk. Sampai esok harinya, aparat keamanan masih tetap berjaga-jaga di setiap penjuru Kota Parapat.
Sore harinya, para tamu undangan maupun peserta kontingan dari berbagai daerah di Kabupaten Simalungun dan Samosir yang hendak memasuki lokasi open stage, terlebih dulu diperiksa secara ketat. Syarat utama yang bisa diakomodir, apabila mereka memiliki surat keterangan ataupun undangan resmi dari panitia pelaksana dan dari pemerintah daerah.(ren)

Tidak ada komentar:

Gallery

Gallery